Selasa, 24 Februari 2009

TENTANG PENCINTA ALAM (pendahuluan)

Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamualaikum Wr. Wb.

Bahwa dalam lima puluh tahun terakhir ini "kata, kalimat, istilah" Pencinta Alam, di Indonesia - mengalami pertumbuhan / perkembangan yang terindikasi dari meningkatnya jumlah lembaga / organisasi yang mempergunakan istilah tersebut, seperti; MPA (mahasiswa pencinta alam; organisasi kepencintaalaman tingkat pendidikan tinggi) / SPA (siswa pencinta alam; organisasi kepencintaalaman tingkat pendidikan menengah) dan KPA (kelompok pencinta alam; organisasi kepencintaalaman yang berkedudukan diluar kampus / sekolah).
Ironisnya, fenomena peningkatan tersebut (apakah suatu kemajuan?) lebih bersifat kuantitas dan terlalu jauh secara kualitatif, sehingga tidaklah mengherankan jika citra kepencintaalaman semakin kabur dan memburuk.
Hal tersebut dapat diukur dari rendahnya (dangkal dan gersang) pemahaman terhadap pencinta alam itu sendiri, entah secara ilmiah, filosofis dan penjiwaannya
Kelemahan mendasar ini (tidak pernah diperbaiki) tanpa disadari mengalir dan jatuh kedalam jurang ketidaktahuan yang menimbulkan pertanyaan dan perdebatan, seperti :
  1. APA SEBENARNYA PENCINTA ALAM ITU ?
  2. BAGAIMANA SEBAIKNYA PENCINTA ALAM ITU BERPROSES ?
  3. APA TUJUAN MANFAAT PENCINTA ALAM ITU ?
  4. Penulisan mana yang tepat, PENCINTA ALAM (pakai huruf N) atau PECINTA ALAM (tidak pakai huruf N) ? peristiwa ini dikenal dengan diskusi huruf N.
  5. Berbeda atau sama-kah antara PENCINTA ALAM dan PETUALANGAN ?
  6. Berbeda atau sama-kah antara PENCINTA ALAM dan Lingkungan Hidup ?
  7. CINTA dan ALAM seperti apa yang dimaksud dalam PENCINTA ALAM ?
  8. APA SEBENARNYA MAHASISWA PENCINTA ALAM (MPA) ITU ?
  9. BAGAIMANA SEHARUSNYA MPA BERPROSES ?
  10. APA SEBENARNYA TUJUAN MPA ?
  11. APAKAH ALAM BEBAS ITU ?
  12. BAGAIMANA BERPROSES DALAM ALAM BEBAS ?
  13. APA TUJUAN MANFAAT DARI ALAM BEBAS ?
Tiga belas pertanyaan diatas hanyalah epidermis dari upaya memahami PENCINTA ALAM !

sambil menunggu lanjutan tulisan ini
jawablah pertanyaan berikut ini :
Bagaimana cara anda untuk mengenal
bahwa ada orang dibalik sebuah gunung ?
(jawaban menggambarkan kualitas diri)

Sampai Jumpa

Kamis, 19 Februari 2009

TENTANG PENCINTA ALAM (Pengantar)

Assalamualaikum,
Semoga anda yang (sempat) membaca tulisan ini
memiliki pintu hati dan pikiran yang terbuka
dan senantiasa bersandar kepada Allah SWT.


"Mengetahui, Mengerti, Memahami, Menyadari;
Merupakan tingkatan dalam mengenal
dan setiap tingkatan memiliki instrumen pengenalan
yang telah ada pada setiap orang"


Sehingga terkait dengan seluruh isi tulisan ini, maka ;

Tidak cukup jika anda hanya mengandalkan bekal dari bangku sekolah (seberapa pun tingginya sekolah formal anda) !
Atau mereka yang selalu berbicara tentang hidup setelah mati tanpa pernah menyadari dimana ia berada sebelum hadir di muka bumi ini;
Tulisan ini juga akan sulit dipahami oleh komunitas pencinta alam yang bertepuk sebelah tangan karena "alam tidak mencintai mereka" , serta mereka dengan pengalaman kepencintaalaman yang dangkal dan kasar;
Yang pasti bacaan ini tidak bermanfaat bagi mereka yang mengejar materi duniawi atau mereka yang berusaha mencari kebesaran dihadapan sesama (bentukan) manusia !
sambil menunggu lanjutan tulisan ini;
sebaiknya anda latihan berpikir dengan menganalisa soal dibawah ini :

Apakah sebuah kaleng yang dijatuhkan diatas batu dan tepat dihadapan anda akan menimbulkan bunyi ? (jika ya , apa alasan anda ? jika tidak, mungkin anda mengalami gangguan pendengaran).
Lalu apakah sebuah kaleng yang dijatuhkan diatas batu disuatu puncak gunung sementara anda tidak berada disana; maka menurut anda apakah menimbulkan bunyi ? anda diberikan 2 pilihan pertama, berbunyi tapi tidak didengar atau kedua, tidak berbunyi karena tidak didengar ?
Nilai pembelajaran apa yang terkandung dari soal diatas ?
(sampai jumpa)


Rabu, 18 Februari 2009



S U N G A I
oleh nevy james tonggiroh

Engkau lalu terhentak diam
saat memasuki halaman kota

Suaramu tak lagi semerdu
saat engkau memecahkan keheningan gunung

Warnamu tak lagi sejernih
saat kutermenung di bebatuanmu

Tak ada lagi kabut
Misteri pelindungmu

Embun di dedaunan
pun lepas jatuh dan pecah

Engkau telah jauh mengalir !

Air Mata mu
tidak akan dapat
membawamu pulang ke
Mata Air mu !

(untuk seseorang dihari kemarin)